AURORA
Terbentuknya
Aurora
Ada saat-saat dimana
matahari mengeluarkan solar wind. Solar wind ini adalah aliran elektron dan
proton yang terlepas dari matahari akibat tingginya energi kinetik yang
dimiliki kedua partikel serta suhu matahari. Partikel-partikel tersebut terlempar dari matahari dengan
kecepatan lebih dari 500 mil per detik dan terhisap medan magnet bumi di
sekitar kutub Utara dan Selatan. aliran partikel-partikel solar
wind ini terperangkap di medan magnetik bumi, beberapa dari partikel-partikel
ini mengarah ke kutub bumi dengan kecepatan yang terus bertambah.
Benturan antara
partikel-partikel ini dan atom-atom yang terdapat dalam atmosfer bumi
melepaskan energi yang menyebabkan terbentuknya aurora di kutub bumi yang
nampak seperti lingkaran besar yang mengelilingi kutub. Makanya aurora lebih
sering muncul dan bersinar lebih terang ketika matahari sedang aktif-aktifnya
mengeluarkan Corona Mass Ejection yang menyebabkan meningkatnya intensitas dari
solar wind.
Warna-warna yang dihasilkan oleh aurora disebabkan
benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Misalnya, aurora hijau
terbentuk oleh benturan partikel elektron dengan molekul nitrogen. Aurora merah
terjadi akibat benturan antara partikel elektron dan atom oksigen.
Kisah NamaAurora
Nama aurora pertama kali dipakai oleh Pierre
Gassend, seorang ilmuwan dari abad ke-17. Aurora sebenarnya nama dewi fajar
Romawi kuno. Sebenarnya ada dua jenis aurora. Aurora borealis terlihat
di belahan bumi Utara, sedangkan Aurora australis terlihat di belahan
bumi Selatan. Aurora sebenarnya bisa dijumpai di setiap bagian langit. Tetapi
seringkali nampak terlalu pucat untuk terlihat dengan jelas kecuali di
daerah-daerah di dekat Kutub Utara dan Selatan.
Aurora dapat terlihat hingga tengah malam.
Pada saat itu, cahayanya terlihat turun. Beberapa saat kemudian, pita-pita
cahaya yang melengkung muncul di atas cahaya, dan sinar mulai bergerak menuju
bagian tengah langit. Cahaya ini semakin benderang. Pada intensitas penuh,
aurora menutup seluruh angkasa seperti kelambu cahaya yang tertiup angin.
Kadang-kadang cahaya ini muncul kurang dari jarak 500 mil di atas permukaan
bumi dan kadang-kadang lebih dari 600 mil. Aurora terlihat paling terang saat
terjadi badai magnetik. Aura paling sering terlihat pada saat aktivitas
titik matahari yang terbesar. Aurora borealis paling sering disaksikan
di Fairbanks, Alaska, dan beberapa lokasi di Kanada Timur, Islandia dan
Skandinavia Utara. Aurora australis paling jarang terlihat. Maklum,
aurora ini biasanya justru terlihat terang di daerah yang jarang penduduknya.
Aurora australis biasanya sering terlihat di Australia pada siklus 11 tahun
aktivitas titik matahari. Titik-titik matahari maksimum berlangsung pada tahun
2000. Aurora Australis paling sering terlihat di Tasmania. Aurora ini
pertama kali dikenal para ilmuwan Eropa pada abad ke-18, tetapi telah dikenal
oleh kaum Aborigin dan Maori sejak tujuh ratus tahun yang lalu.
Selain lokasi, cuaca dan polusi cahaya
juga mempengaruhi kualitas aurora. Di Alaska, waktu terbaik untuk melihat
aurora adalah pada bulan-bulan Maret dan September hingga Oktober akhir. Saat
itu langit dalam keadaan gelap dan cuacanya sangat cerah. Saat musim panas,
langit malam tidak terlalu gelap. Sebaliknya pada musim dingin, udara menjadi terlalu
dingin sehingga mengganggu kenyamanan orang-orang yang ingin mengamatinya.
Aurora muncul dalam berbagai bentuk
yang berbeda. Penampakannya berubah-ubah tergantung pada panjangnya malam.
Tahap paling indah adalah pada tengah malam. Aurora juga membentuk pita-pita
cahaya dengan berbagai warna, biasanya berwarna hijau, kuning, biru atau
merah tua.
Menurut Syun Akasofu, bagian
penting lainnya dari mekanisme aurora adalah “angin matahari”, yaitu sebuah
aliran partikel yang keluar dari matahari. Akasofu dari Alaska
Geophysical Institute, adalah orang yang sangat berperan dalam meneliti
aurora. "Angin matahari menggerakkan sejumlah besar listrik di atmosfer (Sabuk
Van Allen). Energi ini akan mempercepat partikel ke atmosfer bagian atas
yang kemudian akan bertabrakkan dengan berbagai gas. Hasilnya adalah
warna-warna di angkasa yang bergerak-gerak", ucapnya. Tekanan listrik
mengeluarkan molekul gas menjadi keadaan energi yang lebih tinggi, yang
mengakibatkan lepasnya foton. Warna tergantung pada frekuensi tumbukkan antara
partikel-partikel dan gas-gas. Mekanisme ini hampir sama dengan nyala lampu
berpendar atau lampu neon.
Aurora Borealis
Penelitian aurora borealis dirintis
oleh trio Norwegia, yaitu Lars Vegard, Kristian Birkeland dan Carl Stxrmer.
Vegard adalah orang pertama yang memetakan warna aurora. Ia menggunakan
spektrograf untuk mencatat panjang gelombang dan warna aurora. Menurut
perhitungannya, warna hijau aurora mempunyai panjang gelombang 558 x 10E-9 m.
Birkeland menyusun teori yang menjelaskan fenomena aurora borealis pada
tahun 1896. Sebagian besar teorinya yang telah diuji di laboratorium tersebut,
masih dipakai hingga sekarang. Birkeland dapat menciptakan aurora dengan
membombardir bola logam yang mengandung elektromagnet (berperan sebagai bumi)
dengan elektron (berperan angin matahari). Ia juga menyusun serangkaian
perhitungan teoritis. Arus listrik di atmosfer kini dikenal sebagai arus Birkeland.
Stxrmer melanjutkan perhitungan teoritis Birkeland.
Menurut Stxrmer, ada daerah seperti sabuk di sekeliling bumi dimana
partikel-partikel akan saling memantul diantara kedua kutub. Beberapa tahun
kemudian, daerah ini kemudian diukur dari satelit oleh ahli fisika Amerika
bernama James Van Allan. Daerah ini kini dikenal sebagai sabuk Van
Allen. Stxrmer juga meramalkan tinggi aurora borealis, yaitu
sekitar 80-130 km, dengan cara membandingkan foto posisinya dengan
bintang-bintang.
Aurora
Hitam
Selain berwarna cerah, ada juga aurora
hijau. Kimball, seorang sarjana yang mempelajari fisika angkasa di the
Geophysical Institute, sempat merekam aurora langka ini dalam videonya. Aurora
itu dilihatnya di Poker Flat Research Range di sebelah Utara Fairbanks, Alaska
pada tahun 1970.
Aurora hitam sebenarnya sama sekali
bukan aurora. Gejala ini nampak seperti aurora meskipun bukalah aktivitas
aurora. Kimball dan dosen pembimbingnya Professor Emeritis Tom Hallinan melihat
tiga jenis aurora hitam, yaitu gulungan hitam yang berbentuk seperti garpu yang
nampak di depan aurora asli; cincin hitam yang kelihatan seperti cincin asap
berwarna gelap di depan aurora asli yang lebih pucat. Yang terakhir adalah noda
hitam yang melayang seperti amuba raksasa berwarna hitam.
Beberapa orang telah menyaksikan aurora
hitam. Di Hallinan, kemunculan aurora ini dikenal sebagai “waktu coklat
panas”. Biasanya berlangsung selama 20 menit hingga setengah jam. Aurora
hitam muncul secara langsung di atas Alaska selama aurora mulai memudar. Tidak
seperti aurora asli, emisi aurora hitam lebih bermuatan positif. Aurora hitam
jenis gulungan hitam berputar dengan arah yang berlawanan dengan putaran aurora
asli dan kadang-kadang bergabung dengan beberapa gulungan aurora lainnya dan
menghasilkan serangkaian lingkaran plasma angkasa yang dikenal sebagai Karman
vortex streets. Maklum, namanya juga aspal (asli tapi palsu)!
Gambar-gambar Si
Cantik
Aurora Borealis Akibat Badai
Matahari terbesar tahun 2012
Referensi :
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmateri yang berada di dalam blog ini dapat menambah wawasan bagi yang melihatnya.
BalasHapusmakasi ya mbakkkkkkkkk............